Pengamatan Bandung

Halo, namaku Tyogo. Kali ini aku akan menceritakan pengalaman outing-ku di Kecamatan Sukajadi, Bandung. Beberapa waktu yang lalu aku dan teman-teman sekelasku di Semi Palar mengadakan perjalanan kecil di daerah Sukajadi. Beginilah cerita ku…

Pertama-tama, kami dibagi menjadi lima kelompok kecil yang masing-masing beranggotakan dua orang. Setelah itu kelompokku berangkat ke tujuan pertama, yaitu RT 04. Di sana, aku bertanya kepada beberapa orang tentang program-program berkelanjutan yang dijalankan di RT tersebut.  Menurut Bapak Toto Hermawan dan Bapak Topo di daerah situ ada kegiatan-kegiatan seperti kerja bakti ibu-ibu PKK yang diketuai oleh ibu Ella. Tetapi sayangnya, disitu tidak ada posyandu, ataupun puskesmas, koperasi pun masih direncanakan.
Setelah itu kami berlanjut ke Kecamatan Sukajadi, di  jalan kami menemukan kesenjangan ekonomi yang sangat terlihat di bagian atas dan bawah Jl. Babakan jeruk, di atas terlihat seperti perkampungan, melainkan yang di bawah adalah perumahan mewah. Sesampainya kami di Kecamatan Sukajadi, kami mendengarkan penjelasan Pak Toto Harsono tentang eco-office dan pembangunan berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa di sana mereka membudidayakan lingkungan semaksimal mungkin. Program pembangunan berkelanjutan dibicarakan bersama di kelurahan dalam rapat musrembang. Setelah itu kami diajak untuk melihat kantor kelurahan.
Berikutnya kami pergi ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) di daerah Pasteur. Di sana kami mewawancarai Bapak Rahmat, seorang petugas kebersihan. Menurutnya, di situ lebih banyak sampah basah dan sampah tersebut belum dipilah. Dalam  sehari  petugas  kebersihan di situ biasanya mengangkut sampah tiga kali. Para petugas kebersihan mendapat honor  1 juta rupiah per bulan.
Setelah itu kami pergi ke daerah Sungai Djunjunan. Di sana kami mewawancarai Bapak Ridwan, seorang pedagang gorengan. Menurut beliau di sana sering diadakan acara kerja bakti dan kegiatan donor darah oleh PMI. Beberapa hari kemudian kami mengunjungi Bank Sampah yang diurus oleh ibu-ibu RW 02. Awalnya kami tersesat dan kembali ke sekolah. Sesudah itu kami barulah kami pergi lagi ke Bank Sampah melalui jalan yang ditunjukkan oleh Ka Braja. Sesampainya di sana, kami mendapat penjelasan dari Ibu Hj. Apon tentang manfaat Bank Sampah, jenis sampah yang masih bisa diolah. Ia juga menjelaskan tentang koperasi yang ada di sana dan tentang pengepul sampah. Di sana pun ada banyak kegiatan lain, diantaranya urban farming, gerakan pungut sampah, membuat kerajinan.
Beberapa hari setelah kami  mengadakan outing, kami menyusun laporan dan mempresentasikan hasilnya di sekolah.


Demikianlah kisah perjalananku ini, semoga bermanfaat.

Comments

Popular Posts